DSC_1039Jumat(04/08), telah berlangsung kegiatan Bimbingan Aktivitas Kemahasiswaan dalam Tradi Ilmiah (BAKTI) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas yang bertema “Welcome to the Purple Campus, Explore Yourself and Be the Next Agent of Change”hari kedua. Kegiatan ini diselenggarakan oleh BEM KM FKM Unand.Bertempat di Gedung IJ, Lokal I Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Elemen-elemen Keluarga Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas. Diikuti oleh 282 orang mahasiswa baru Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (Jalur SNMPTN, SBMPTN, SMMPTN, dan DIII INTAKE).

Kegiatan ini dimulai pada pukul 07.45 WIB dan berakhir pada pukul 16.00 WIB. Kegiatan ini merupakan program kerja dari Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa dan Organisasi.DSC_1111

Adapun agenda dari kegiatan ini yaitu :

  1. Pembukaan oleh MC.
  2. Pengenalan Manajemen ICT.
  3. Penjelasan Materi Student State.
  4. Pengenalan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.
  5. Pengenalan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Keluarga Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.
  6. Penjelasan Prahima Gizi dan Prahima Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.
  7. Pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa Al-Kahfi, Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Pena, dan Unit Kegiatan Mahasiswa Safe.
  8. Pengenalan Tim Siaga Bencana (TSB).
  9. Pengenalan Badan Pengelola Mentoring Agama Islam (BPMAI).
  10. Pengenalan Club Seni, Club Olahraga,Preventive Promotive Club (PPC), dan English Club.
  11. Pengenalan Tim Advokasi.
  12. Penjelasan Materi ISMKMI.
  13. Penjelasan Materi Komting.

Ada pun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan Elemen-elemen Keluarga Mahasiswa yang ada di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas kepada mahasiswa baru.

Semoga dengan adanya kegiatan ini mahasiswa baru dapat mengetahui, dan mengenal apa saja elemen-elemen Keluarga Mahasiswa yang ada di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.

DSC_1114Sabtu(05/08), telah berlangsung kegiatan Bimbingan Aktivitas Kemahasiswaan dalam Tradi Ilmiah (BAKTI) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas yang bertema “Welcome to the Purple Campus, Explore Yourself and Be the Next Agent of Change”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh BEM KM FKM Unand. Bertempat di Gedung IJ, Lokal I Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas besesrta jajarannya. Perwakilan dari Elemen-elemen Keluarga Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas. Diikuti oleh 282 orang mahasiswa baru Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (Jalur SNMPTN, SBMPTN, SMMPTN, dan DIII INTAKE).

Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari yang dimulai pada pukul 07.30 WIB dan berakhir pada pukul 16.00 WIB. Kegiatan ini merupakan program kerja dari Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa dan Organisasi.

Adapun agenda dari kegiatan ini yaitu :

Hari Pertama

  1. Pembukaan oleh MC.
  2. Kata Sambutan oleh Ketua Pelaksana BAKTI BEM, Ketua Pelaksana BAKTI Fakultas, Gubernur BEM KM FKM Unand, dan Dekan FKM Unand.
  3. Pengenalan Civitas Akademika, Pimpinan Kampus dan Visi Misi Dekan, Sarana dan Prasarana Kampus.
  4. Pengenalan IAKMI, PERSAKMI, dan PERSAGI.
  5. Penyelenggaraan dan pengelolaan Departemen dan Prodi. FKM terdiri dari 5 Departemen, yakni : Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan (AKK), K3-Kesling, Epidemiologi dan Biostatistik, Kesehatan Reproduksi, dan Gizi serta 2 Prodi yaitu Prodi IKM dan Prodi Gizi.

Hari Kedua :

  1. Pembukaan oleh MC.
  2. Pengenalan Manajemen ICT.
  3. Penjelasan Materi Student State.
  4. Pengenalan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Keluarga Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.
  5. Penjelasan Prahima Gizi dan Prahima Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.
  6. Pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa Al-Kahfi, Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Pena, dan Unit Kegiatan Mahasiswa Safe.
  7. Pengenalan Tim Siaga Bencana (TSB).
  8. Pengenalan Badan Pengelola Mentoring Agama Islam (BPMAI).
  9. Pengenalan Club Seni, Club Olahraga, Promotif Preventif Club (PPC), dan English Club.
  10. Pengenalan Tim Advokasi.
  11. Penjelasan Materi ISMKMI.
  12. Penjelasan Materi Komting.

Hari Ketiga :

  1. Penampilan yel-yel dari mahasiswa baru dan games.
  2. Sharing Hearing oleh Alumni.
  3. Penjelasan tentang Narkotika.
  4. Pemilihan Komting, dan Uda Uni BAKTI 2017.
  5. Foto bersama.
  6. Penutupan BAKTI FKM Unand 2017.

DSC_1213Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat  Universitas Andalas dan Elemen-elemen Keluarga Mahasiswa yang ada di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas kepada mahasiswa baru.

Semoga dengan adanya kegiatan ini mahasiswa baru dapat mengetahui, mengenal dan memahami bagaimana lingkungan kampus tempat perkuliahannya nanti dan apa saja elemen-elemen Keluarga Mahasiswa yang ada di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.


Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi internasional kesehatan masyarakat, Andalas International Public Health Conference (AIPHC) 2017. Kegiatan puncak AIPHC dijadwalkan pada tanggal 6-7 September 2017, dengan rangkaian acara yang telah dimulai dengan pre-conference workshop pada 5 September 2017. AIPHC 2017 akan dilaksanakan bersamaan dengan Musyawarah Nasional Ke-5 Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi).

AIPHC merupakan wadah bagi professional kesehatan masyarakat, akademisi, peneliti, pengambil kebijakan dan mahasiswa untuk saling berbagi keahlian dan pengalaman dalam mengembangkan upaya kesehatan masyarakat yang lebih efektif, terutama bagi pencapaian target SDGs tahun 2030. Berkaca dari kegagalan mayoritas Negara berkembang termasuk Indonesia dalam mencapai target MDGs 2015 lalu khususnya indicator kesehatan, diperlukan cara pandang baru penyelesaian masalah kesehatan. Tidakdipungkiri, bahwa semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pengobatan telah berhasil menurunkan angka kematian akibat penyakit, dan pemerintah telah memperluas cakupan perlindungan financial bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan melalui Jaminan Kesehatan Nasional. Namun, kenapa angka kesakitan masih tinggi, baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular (PTM) ? Bahkan Negara berkembang menghadapi beban ganda penyakit, di saat angka kejadian penyakit menular seperti pneumonia, TBC, demam berdarah dengue masih sangat tinggi, secara bersamaan, prevalensi PTM seperti kanker, penyakit jantung, diabetes terus meningkat. Dimana fungsi pencegahan penyakit dan promosi kesehatan saat ini? Pertanyaan ini merupakan cambukbagi orang-orang yang bergerak di bidang kesehatan masyarakat untuk memperlihatkan perannya dalam menurunkan angka kejadian penyakit terutama di Negara berkembang dengan sumber daya yang terbatas.

Untuk itu, AIPHC 2017 mengangkat tema utama Improving Health Promotion and Disease Prevention Strategies for Health Development Agenda of SDGs.Tema utama ini akan dibahas dalam tiga diskusi panel oleh ahli kesehatan masyarakat bereputasi internasional. AIPHC 2017 akan mendatangkan lima pembicara dari luar negeri, dua Dirjen Kementerian Kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Diponegoro. AIPHC mengakomodir disseminasi hasil penelitian bidang kesehatan masyarakat yang dapat dipresentasikan baik secara oral maupun poster. Untuk meningkatkan kualitas konferensi, panitia AIPHC telah bekerjasama dengan BMC Public Health (jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus – kelompokjurnal Q1) untuk mempublikasikan 150 abstrak terpilih dan paper sebagai suplemen khusus.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas mengajak seluruh pemerhati kesehatan masyarakat, akademisi, peneliti, pengambil kebijakan dan mahasiswa untuk berpartisipasi di AIPHC 2017. Registrasi dilakukan secara online melalui http://conference.fkm.unand.ac.id. (brosur dapat lihat disini)


Probiotik merupakan kelompok bakteri penghasil asam laktat baik, yang memberikan efek menguntungkan bagi tubuh. Probiotik apabila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup memadai dapat memperbaiki keseimbangan mikroflora mikrobiota intestinal pada saat masuk dalam saluran pencernaan serta memberikan efek perubahan berat badan. (Shitandi et al., 2007; Dommels et al., 2009; Weichselbaum, 2009).

Obesitas saat ini menjadi salah satu masalah gizi utama di dunia dan juga di Indonesia. Data WHO tahun 2014 menunjukkan sekitar 39 % penduduk dewasa usia di atas 18 tahun di dunia mengalami kelebihan berat badan dan sekitar 13 % diantaranya mengalami obesitas (WHO, 2016). Di Indonesia diperkirakan terdapat 11.9% anak dengan gizi lebih, walaupun di Sumatera Barat angka ini ditemukan lebih rendah, sekitar 7.3%. Namun demikian, angka gizi lebih ini cenderung akan meningkat saat dewasa. Saat ini obesitas pada dewasa ditemukan pada angka 26.2% (Riskesdas, 2013).

Banyak faktor yang berkaitan dengan terjadinya obesitas, seperti genetik yang terkait dengan ekspresi sejumlah gen di dalam tubuh, faktor perilaku yang sebagian besar berhubungan dengan pola makan dan aktivitas fisik dan gangguan keseimbangan mikroflora intestinal (Backhed et al., 2004; Tehreni et al., 2012).

Beberapa data penelitian memperlihatkan bahwa mikrobiota intestinal berperan dalam regulasi lemak dan hemostasis energi dan sangat berkaitan dengan progresitivitas obesitas (Parekh et al., 2014). Komposisi mikrobiota dalam intestinal itu sendiri dipengaruh oleh banyak faktor, seperti karakter genetik dan umur serta sejumlah factor eksternal, seperti diet, konsumsi prebiotik dan probiotik, serta obat, khususnya antibiotika (Tsai et al., 2014; Chen et al., 2014).

Perhatian terhadap makanan yang menyehatkan semakin meningkat, terutama sumber makanan dengan kadar lemak rendah dan makanan yang mengandung probiotik. Di Indonesia, produk makanan kesehatan sudah mulai dikenal sejak tahun 90-an dan produksinya setiap tahun semakin meningkat (Surono, 2004). Berbagai jenis makanan kesehatan telah beredar di pasaran, diantaranya yogurt, yakult, biskuit, es krim, susu bubuk yang difortifikasi dengan fruktooligosakarida (FOS) dan inulin sebagai prebiotik atau difortifikasi dengan kombinasi prebiotik dan probiotik (sinbiotik) (Purwati dan Hariyeni, 2007).

Beberapa produk susu telah dilaporkan mengandung bakteri probiotik, jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh (FAO/WHO 2002). Salah satu makanan yang mengandung probiotik adalah dadih. Dadih adalah produk olahan susu kerbau yang terdapat di daerah Sumatera Barat, merupakan makanan spesifik yang berwarna putih dan hampir menyerupai tahu, dapat juga menyerupai kefir, dapat dipotong dan dimakan dengan menggunakan sendok (Suryono 2003). Pemanfaatan produk pangan lokal seperti dadiah dan berbagai jenis pangan sumber probiotik lainnya yang aman dikonsumsi dapat dijadikan salah solusi untuk pencegahan masalah obesitas.

Seminar diselenggarakan oleh Pusat Studi Kesehatan dan Gizi Universitas Andalas bekerja sama dengan Departemen Gizi FKM Unand, Bagian Gizi FK Unand dan Program Studi Teknologi Pangan Universitas Bina Nusantara. Seminar ini menghadirkan pendekatan baru untuk terapi gizi dan kesehatan dalam rangka menanggulangi penyakit kelebihan gizi, yang akan diberikan oleh para ahli dibidangnya.

Seminar ini bertujuan meningkatkan pengetahuan baru tentang terapi gizi dan kesehatan dalam rangka menanggulangi penyakit kelebihan gizi.

Informasi selengkapnya dapat dibaca dan dilihat disini