Padang (6-7/09/17), Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas telah menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan kegiatan konferensi kesehatan masyarakat internasional, Andalas International Public Health Conference (AIPHC) 2017. Rangkaian acara telah dimulai dengan pre-conference workshop pada 5 September 2017, dan kegiatan puncak AIPHC dilaksanakan pada tanggal 6-7 September 2017. AIPHC 2017 akan dilaksanakan bersamaan dengan Musyawarah Nasional Ke-5 Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi).

AIPHC 2017 bertujuan untuk mengkaji program promosi kesehatan dan pencegahan penyakit yang ada serta mengusulkan beberapa perbaikan untuk mempercepat pencapaian agenda pengembangan SDGs. Dimana tujuan tersebut berasal dari kegagalan negara-negara untuk mencapai indikator MDGs yang diinginkan, sehingga pemerintah harus beralih ke sudut pandang berbeda untuk memecahkan masalah kesehatan masyarakat tersebut. Dengan adanya konferensi internasional ini diharapkan orang-orang yang bergerak di bidang kesehatan akan tergerak untuk memperlihatkan perannya dalam menurunkan angka kejadian penyakit.

UntitledUntuk itu, AIPHC 2017 mengangkatkan tema “Improving Heatlh Promotion and Disease Prevention Stategies for Health Development Agenda of SDGs” yang artinya Meningkatkan Strategi Promosi Kesehatan dan Pencegahan Penyakit untuk Agenda Pengembangan Kesehatan SDGs. Tema utama ini akan dibahas dalam tiga diskusi panel oleh ahli kesehatan masyarakat bereputasi internasional, dimana sub tema tersebut adalah (1) Efektifitas dan Efisiensi Inisiasi Promosi dan Pencegahan Kesehatan dalam Mengelola MDGs, (2) Peran Program Pembiayaan Kesehatan dalam Promosi Kesehatan dan Pencegahan Penyakit, dan (3) Menghubungkan Promosi Kesehatan dan Pencegahan Penyakit ke SDGs.

Untitled1Konferensi internasional ini menghadirkan lima pembicara dari luar negeri (Prof. Syed Mohamed Aljunid; Medeleine R. Valera MD, MScIH; Prof. Sukil Kim; Dr. Mary Assunta; dan Prof. Umesh Kapil), dua Dirjen Kementerian Kesehatan (dr. H. Mohamad Subuh, MPPM dan dr. Anung Sugihantono, M.Kes), satu pembicara dari BPJS Kesehatan (Dr. Mudiharno, MSi), dan ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Gadjah Mada (Prof. dr. Hari Kusnanto Josef, SU, Dr. PH) dan Universitas Diponegoro (Hanifa Maher Denny, SKM, MPH, PhD).

AIPHC 2017 juga mempresentasikan hasil penelitian bidang kesehatan masyarakat secara oral maupun poster. Untuk itu, panitia AIPHC 2017 telah bekerjasama dengan BMC Public Health (jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus) untuk mempublikasikan kurang lebih 150 abstrak terpilih dan paper.

“Dengan adanya AIPHC ini, saya dapat mempresentasikan artikel mengenai penelitian di bidang kesehatan masyarakat dan berpeluang untuk mempublikasikan artikel saya ke dalam jurnal internasional Scopus. Juga dengan adanya konferensi ini sangat membantu untuk membangun sinergi antara FKM yang ada baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Christyana Sandra salah satu oral presentator.

AIPHC diikuti oleh kurang lebih 235 author yang berasal dari berbagai Negara di antaranya adalah Indonesia, Malaysia, dan Thailand dimana peserta yang rata-rata merupakan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat.

“Selain meningkatkan citra Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas, AIPHC juga memberikan feedback lain yang lebih penting yaitu mempererat kerjasama antar FKM yang ada di Indonesia pada khususnya dan luar negeri juga. Contoh kerjasama yang bisa dilakukan ke depannya adalah kunjungan dan pertukaran mahasiswa antaruniversitas, penelitian bersama, atau bahkan kesempatan mengajar bagi dosen FKM yang memenuhi kualifikasi untuk mengajar di universitas lain baik dalam maupun luar negeri,” jelas Pak Denas Symon Kaprodi S1 Gizi FKM Unand yang juga merupakan salah seorang oral presentator dalam konferensi ini.

Untitled2.Setelah penutupan AIPHC, kegiatan disambung dengan Musyawarah Nasional Ke-5 Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi). Munas ini dilaksanakan sekali dalam lima tahun, dimana tujuan diadakannya adalah ingin meningkatkan profesi SKM. Pembahasan yang akan dibicarakan dalam Munas Ke-5 ini adalah langkah-langkah untuk meningkatkan keprofesian, serta pembahasan pertemuan-pertemuan bagi tamatan IKM yang bisa dalam bentuk pelatihan-pelatihan, juga sharing and hearing dari senior SKM yang telah lama berkecimpung dalam dunia kesehatan dan berbagi mengenai info pekerjaan.

(Wulan Mustika dan M. Rafki P)

UKPM Pena BEM KM FKM Unand