Sabtu (27/10), telah diselenggarakan final Lomba Karya Tulis Ilmiah VII Nasional, dimana acara ini merupakan salah satu event besar yang ditangani oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Andalas (Unand). Bertempatkan di gedung Seminar I Unand, acara yang bertemakan “Youth as a qualified global initiator in public health sector to achieve Indonesian gold generation 2045” ini berjalan dengan cukup meriah, yang terlihat dari antusiasme para peserta dan penonton yang menghadiri acara ini.
Acara ini mendapat sambutan yang positif dari pihak fakultas hingga Dinas Pendidikan Kota Padang dengan turut hadirnya Kepala Bidang Perencanaan & Penjaminan Mutu Pendidikan Dinas Pendidikan Kota Padang yang ditemani oleh Wakil Dekan III FKM Unand dalam membuka Final LKTI VII Nasional.
LKTI VII Nasional merupakan suatu lomba tingkat nasional yang terdiri dari tiga kategori yaitu Karya Tulis Ilmiah untuk mahasiswa, Karya Tulis Ilmiah untuk siswa SMA/sederajat dan Poster Ilmiah untuk mahasiswa. Sebelum sampai pada partai puncak, para peserta telah mengikuti beberapa alur yang dimulai dari pendaftaran hingga penilaian karya oleh juri. Pada partai final ini, sebanyak 5 tim untuk masing masing kategori mempresentasikan karya yang dibuatnya secara langsung di depan para juri. Para peserta dengan semangatnya menampilkan presentasi terbaiknya dan berusaha sesempurna mungkin menanggapi komentar para juri. Tidak jarang terjadi perdebatan panas antara peserta dan juri dalam memperkuat argumennya.
Di sela-sela acara, panitia memberi sedikit jeda untuk melepas penat dengan menampilkan beberapa hiburan, seperti tarian dan nyanyian yang dibawakan oleh putra putri terbaik FKM Unand. Hal ini dimaksudkan agar peserta serta hadirin tidak bosan dan tetap bersemangat dalam mengikuti final LKTI VII Nasional ini. Ditambah dengan pembawa acara non formal yang membuat acara terasa lebih menyenangkan dengan sedikit bumbu komedi yang mereka selipkan saat memandu acara.
Setelah semua peserta mempresentasikan karyanya, acara puncak yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba, yaitu pengumuman pemenang untuk masing-maisng kategori lomba. Suasana tegang memenuhi ruang seminar I tatkala hasil perlombaan akan diumumkan. Pemenang untuk kategori Karya Tulis Ilmiah tingkat siswa SMA/sederajat adalah MAN 1 Pekanbaru yang berhasil meraih Juara 1 dan Juara 2 serta Harapan 2 sedangkan untuk juara 3 dan Harapan 1 masing-masing diraih oleh SMAN 1 Tambunsai dan SMAN 1 Sitiung. Pemenang untuk kategori Karya Tulis Ilmiah tingkat mahasiswa adalah peserta dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang berhasil meraih Juara 1, Juara 2 diraih oleh Institut Teknologi 10 November, Juara 3 diraih oleh Universitas Islam Negeri Sumut, Harapan 1 diraih oleh Universitas Brawijaya, dan Harapan 2 diraih oleh Universitas Negeri Malang. Juara 1 untuk Kategori Poster Ilmiah berhasil diraih oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Andalas sebagai juara 2, dan Universitas Jember sebagai juara 3.
“Sebenarnya aku nggak nyangka bisa menang karena penelitian aku simpel sekali, tapi mungkin itu yang membuatnya jadi inovatif. Aku juga nggak tahu bagaimana penilaian jurinya, tapi aku senang banget bisa jadi juara karena ini kali pertama aku juara satu,” ujar Putri Rizki Febriani, juara 1 LKTI VII Nasional FKM Unand.
Putri juga memberikan motivasi bagi yang sedang atau ingin mengikuti LKTI untuk terus semangat dan pantang menyerah. Beberapa tips yang diberikan mahasiswa pendidikan dokter itu adalah temukan ide yang tidak terlalu rumit, cukup yang sederhana saja lalu kembangkan, cari penyelesaiannya, dan yang terpenting selalu istiqomah.
Ditemui seusai acara, Ketua Panitia Pelaksana LKTI VII Nasional, Chairunnisa Athena Pelawi, mencurahkan kebahagiaannya atas suksesnya acara ini. “Saya pribadi berterima kasih sebesar-besarnya kepada panitia yang sudah bekerja keras kurang lebih tujuh bulan untuk mempersiapkan acara ini. Mulai dari perancangan tema, seleksi peserta, hingga pelaksanaan final hari ini,” ujarnya.
Untuk ke depannya diharapkan LKTI tahun berikutnya dapat lebih sukses lagi, serta bisa memberikan kontribusi bagi kesehatan masyarakat. Seperti kata Chairunnisa, jangan jadikan lomba ini hanya sebagai lomba melainkan sebuah ajang pembelajaran dalam upaya kita untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat baik oleh instansi kesehatan dan lapisan masyarakat lainnya meskipun berasal background pendidikan yang berbeda.
Setelah LKTI VII Nasional usai, diharapkan karya yang dibuat dan dipresentasikan oleh para peserta dapat diamalkan dalam kehidupan, agar tercipta keluarga sehat, masyarakat sehat, serta bangsa sehat dalam rangka persiapan menjadi generasi emas 2045. (Linda Susanti,Rayhan Pratama & ICT FKM)