Kerja sama antara FKM Unand dengan Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes RI dalam program pendampingan bertujuan untuk peningkatan kualitas perencanaan program kesehatan yang strategis untuk mencapai pembangunan kesehatan. Kerja sama tersebut dimulai sejak tahun 2019 hingga tahun 2024 sebanyak 20 kabupaten sebagai lokus. Berikut adalah kabupaten yang menjadi lokus pendampingan:

Screenshot 2024-10-31 135700

Roren Workshop 2

Luaran utama dari program tersebut adalah dokumen Renja dinas kesehatan yang sesuai dengan sistematika yang diatur dalam Permendagri 86 Tahun 2017, serta memuat rincian program dan kegiatan serta indikator Dinkes yang akan dilaksanakan dalam satu tahun. Salah satu peran FKM Unand sebagai akademisi adalah untuk meningkatkan kapasitas tim perencana daerah agar perencanaan program dan kegiatan kesehatan dapat menyelesaikan permasalahan di daerah dan strategis untuk mencapai pembangunan kesehatan. Selain transfer of knowledge, kerja sama ini juga melibatkan FKM Unand dalam membangun koordinasi dan advokasi lintas sektor.

Roren Workshop


Setelah bertahun-tahun mengabdi di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unand, Ibu Emizar seorang ASN yang penuh dedikasi, kini memasuki masa purna bakti. Perjalanan kariernya yang cemerlang tidak hanya diwarnai oleh prestasi, tetapi juga oleh pengaruh positif yang ia berikan kepada lingkungan kerjanya. Jum’at 31 Oktober 2024 adalah hari terakhir Ibu Emizar, SE menjalankan tanggung jawab dan kewajibannya sebagai Kasi Administrasi Umum, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Andalas. Senyum haru dan bahagia terukir di wajah wanita yang berusia 58 tahun tersebut dikala berpamitan dengan rekan-rekan kerja di FKM Unand. Selama 7 tahun mengabdi di FKM Unand, wanita yang disapa Emi ini selalu meninggalkan kesan baik bagi FKM. Sikap nya yang ramah dan hangat, selalu menjadi pengingat sosok Emizar selama bertugas di Fakultas ini.

Awal Mula Karir

Ibu Emi memulai karirnya di Unand sebagai staf di Pasca Sarjana Universitas Andalas (1990-2004). Karir nya pun berlanjut di Fakultas Pertanian Unand (2004-2017). Dalam posisi ini, Ibu Emi diberi amanah untuk menjadi Kaur Akademik dan Kemahasiswaan selama 5 tahun. Pada 2017, Ibu Emizar pindah ke Fakultas Kesehatan Masyarakat. Selama masa jabatannya, Ibu Emi berperan penting dalam berbagai proyek dan inisiatif di fakultas.

Momen-Momen Berharga

Banyak momen berharga yang diukir Ibu Emi selama bertugas. Ia seringkali menyapa siapapun yang ia jumpai dengan ramah dan intonasi yang hangat. Kini, Ibu Emi memasuki masa purna bakti. Meskipun pensiun dari jabatannya, semangat nya tetap membara. Untuk mengisi waktu pensiun, ia ingin lebih banyak meluangkan waktu untuk keluarga dan hobi. Dengan penuh harapan, Ibu Emi menganggap masa purna bakti ini sebagai kesempatan untuk menjelajahi hal-hal baru.Ucapan selamat FKM (25)

Warisan yang Abadi

Ibu Emi telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand. Pengabdiannya yang tulus dan pengaruh positifnya akan terus dikenang oleh rekan-rekan, dosen, dan mahasiswa. Selamat purna bakti, Ibu Emi! Semoga setiap langkah ke depan dipenuhi kebahagiaan dan kebermaknaan. (Humas/FKM Unand)


Pengabdian Bu Ane 1

Gambar 1 Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Andalas (Unand) melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melakukan kegiatan pemberdayaan kader dengan tema “Sosialisasi Upaya Pencegahan Kusta  kepada Kader Kesehatan”di Aula UPT Puskesmas Kinali, Nagari Kinali, Kabupaten Pasaman Barat (29/10/2024).

Kegiatan sosialisasi ini diadakan oleh kelompok 7 Peminatan Epidemiologi dan Biostatistik  MBKM FKM Unand dengan dosen pembimbing Ane Dayu Perwati, SKM,  MPH. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan dan kesadaran Masyarakat sekitar terhadap penyakit kusta yang hampir terabaikan. Hal ini serupa dengan temuan mahasiswa di lapangan yaitu rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat sekitar terkait penyakit kusta, serta minimnya informasi yang didapat masyarakat mengenai penyakit ini. Mahasiswa menemukan bahwa informasi mengenai kusta kurang tersosialisasikan di masyarakat, sehingga menimbulkan risiko penularan yang tidak disadari.

Melalui pemberdayaan kader posyandu ini diharapkan kader dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan sebagai garda terdepan yang berperan penting dalam mengedukasi masyarakat.

Kegiatan ini dihadiri oleh 40 perwakilan kader per posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kinali , Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Kepala UPT Puskesmas Kinali yang di wakili oleh Kepala Tata Usaha Puskesmas Kinali, Dosen FKM Unand dan beberapa staff Puskesmas Kinali.

Kegiatan ini berupa sosialisasi mengenai pencegahan penyakit kusta serta menghilangkan stigma penyakit kusta di masyarakat yang diikuti oleh kader posyandu. Sosialisasi ini melibatkan beberapa mahasiswa yakni Naulia Fitratul Afwan, Salsabela Yeni Osandi, Senisa Afrilla Jasra, dan Zahira Juan Nabilla dengan dosen pembimbing Ane Dayu Perwati, SKM., MPH.

Rangkaian kegiatan ini dimulai dengan pembukaan oleh Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat yaitu Hajral Huda, SKM, diikuti oleh Kepala UPT Puskesmas Kinali yang digantikan oleh Ahmad Rizki, A.Md. Kep., selaku Kepala Tata Usaha Puskesmas Kinali, serta sambutan oleh Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand) yaitu Prof. Dr. Masrizal, Dt. Mangguang, SKM., M. Biomed.

Selanjutnya, pelaksanaan pre-test untuk mengukur tingkat pengetahuan kader mengenai penyakit kusta. Serta dilanjutkan dengan penyampaian materi “Pencegahan Kusta” oleh Desi Asusanti, SKM selaku pemegang program kusta di Dinas Kesehatan Pasaman Barat. Materi ini membahas tentang dasar-dasar penyakit kusta seperti, ciri- ciri, penyebab dan penularan serta pencegahan penyakit kusta.

Dalam materi tersebut, pemateri Desi Asusanti, SKM, menekankan bahwa pencegahan kusta bukan hanya menjadi tanggung jawab petugas kesehatan, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Salah satu cara yang disarankan adalah menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan pribadi, serta memperhatikan tanda-tanda awal kusta pada anggota keluarga atau tetangga. Pemahaman ini penting agar deteksi dini dapat dilakukan, sehingga pengobatan dapat dimulai sebelum penyakit menyebar lebih jauh.

Selain itu, juga disampaikan materi mengenai “Stigma Tehadap Kusta” yang disampaikan oleh Ane Dayu Perwati, SKM, MPH.

Kegiatan sosialiasi diakhiri dengan pengisian post-test untuk mengetahui pemahaman kader terhadap materi yang telah disampaikan oleh pemateri.

Pengabdian Bu Ane 4

Gambar 3 Pengisian Post-test oleh Kader

Selama kegiatan sosialisasi berlangsung masyarakat sangat berperan aktif dalam mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Kader sangat antusias dalam sesi diskusi dengan pemateri mulai dari bertanya hingga menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh pemateri.

 

“Diharapkan kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan manfaat berupa peningkatan pengetahuan kader terhadap penyakit kusta dan sesegera mungkin rantai penyakit kusta di Pasaman Barat dapat putus secara maksimal. Besar apresiasi dan harapan saya untuk kedepannya dilakukan kegiatan selanjutnya dari mahasiswa lainnya dalam turut membantu pencegahan penularan penyakit kusta di Kecamatan Kinali, Pasaman Barat” Ujar Kepala Dinas Pasaman Barat



Penyakit kusta atau yang dikenal sebagai penyakit Hansen adalah sebuah infeksi bakteri yang memengaruhi sistem saraf, kulit, hidung, dan mata. Dengan adanya perawatan dini pada penderita kusta, maka bisa mencegah terjadinya kerusakan permanen. Penyakit kusta atau lepra disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Bakteri ini dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui percikan cairan dari saluran pernapasan (droplet), yaitu ludah atau dahak, yang keluar saat batuk atau bersin.

Kabupaten Pasaman Barat merupakan salah satu daerah endemik kusta di Provinsi Sumatra Barat. Kabupaten Pasaman Barat yang terdiri dari 12 kecamatan dengan jumlah penduduk 496.835 jiwa terhitung tahun 2024 dan memiliki 20 puskesmas. . Pada tanggal 4 maret – 24 april 2024 tercatat kejadian kusta sebanyak 4 kasus di masing masing daerah yang terdiri dari wilayah kerja puskesmas kinali, parit, silaping, air bangis.

Penyakit kusta merupakan penyakit kulit menular yang sedikit ditemukan di tengah masyarakat. Penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan pada penderitanya sehingga kebanyakan masyarakat memilih untuk menjauh dari penderita kusta dikarenakan pemikiran buruk terhadap penyakit tersebut yang sering dikenal dengan sebutan “stigma”. Stigma kusta membuat penderita kusta menjadi terpinggirkan dan tidak diterima di lingkungan sekitarnya. Kehidupan sosial mereka terhambat, bahkan tidak sedikit yang mendapat penolakan dari keluarganya dan ditinggalkan pasangan. Mereka menganggap penyakit kusta sebagai aib. Penyakit menular menyeramkan yang tidak bisa disembuhkan. Karena adanya anggapan masyarakat tentang kusta, menjadikan penderita kusta enggan memeriksakan diri, enggan berobat, enggan merawat diri. Tidak sedikit yang menjadi stres, depresi karena anggapan masyarakat tentang penyakit mereka. Peristiwa ini menunjukkan bahwa anggapan masyarakatlah yang lebih membahayakan manusia itu sendiri dibanding penyakit yang sesungguhnya.

Dalam upaya mengurangi stigma penyakit kusta di tengah masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand) melalui program MBKM melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan sosialisasi kepada kader. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari satu dosen dan empat mahasiswa, dipimpin oleh Prof. Dr. Masrizal, SKM. M.Biomed beserta Anggota tim mahasiswa meliputi Hanum Salsabilla, Elvina Apsari, Nahdah Arifatil Ulfah dan Naila Fitri dari program studi S1 Kesehatan Masyarakat.

Acara ini dilaksanakan pada hari Selasa, 29 Oktober 2024, Mahasiswa MBKM Universitas Andalas jurusan Kesehatan Masyarakat bersama Puskesmas Kinali mengadakan acara sosialisasi yang bertujuan untuk mengatasi stigma yang melekat pada penyakit kusta di kalangan masyarakat melalui kader kesehatan. Acara ini dihadiri oleh sekitar 40 kader kesehatan dari berbagai posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kinali dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan, pegawai puskesmas, beserta Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.

Acara dibuka dengan sambutan dari  Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat, Bapak Hajran Huda S.K.M., beliau menekankan pentingnya peran kader kesehatan dalam mendukung upaya pengurangan stigma terhadap penyakit kusta. Dilanjutkan dengan sambutan dari Dosen FKM Unand Bapak Prof. Dr. Masrizal, SKM. M.Biomed yang menyampaikan tujuan dari kegiatan sosialisasi ini agar terjadi peningkatan pengetahuan oleh kader posyandu. Setelah sambutan, seluruh kader posyandu diberikan pre-test untuk mengukur pemahaman awal mereka tentang penyakit kusta. Tes ini penting untuk membandingkan tingkat pengetahuan kader sebelum dan sesudah diberikan edukasi, sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan kegiatan.

Selama sosialisasi, para peserta diberi pemahaman mendalam tentang penyakit kusta, termasuk penyebab, gejala, dan metode pengobatan yang tersedia. Narasumber, Ibu Desi Asusanti, S.K.M.,  seorang ahli Kesehatan Masyarakat sekaligus pemegang program kusta di Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat menjelaskan bahwa kusta adalah penyakit yang dapat disembuhkan jika ditangani dengan benar dan dini, “Masyarakat perlu memahami bahwa penderita kusta tidak perlu diisolasi karena apabila penderita kusta telah mendapatkan pengobatan penderita tersebut tidak dapat lagi menularkannya kepada orang lain.” tuturnya.

Kegiatan ini juga menghadirkan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Ibu Ane Dayu Perwati, S.K.M., M.P.H. yang menjelaskan mengenai stigma apa saja yang selama ini berkembang di masyarakat mengenai penyakit kusta. Pemateri melibatkan diskusi interaktif, dimana para kader berbagi pengalaman dan pandangan mereka mengenai penyakit kusta yang mereka ketahui. Banyak kader mengungkapkan bahwa banyak hal yang baru mereka ketahui melalui kegiatan sosialisasi tersebut, sehingga membuka wawasan kader mengenai penyakit kusta.

Pengabdian Pak Mas 2

Gambar 2. Sesi Penyampaian Sosialisasi

Sebagai solusi, pemateri menyarankan agar kader menggunakan pendekatan yang lebih ramah dalam menyampaikan informasi, serta melibatkan tokoh masyarakat untuk membantu mengedukasi warga, “Kita perlu bersama-sama membangun kesadaran bahwa penderita kusta adalah bagian dari masyarakat yang berhak mendapatkan dukungan dan pengobatan.” tambahnya.

Sebagai penutup kegiatan, kader diberikan post-test untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman mereka meningkat setelah edukasi. Kegiatan sosialisasi diakhiri dengan foto bersama dan  pemberian kenang-kenangan oleh Mahasiswa MBKM Universitas Andalas kepada kader posyandu. Diharapkan melalui upaya ini, stigma terhadap penyakit kusta dapat berkurang dan masyarakat lebih terbuka serta mendukung penderita kusta untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.

Pengabdian Pak Mas 3

Gambar 3. Sesi Pembagian Post Test


Hallo Alumni Universitas Andalas yang luar biasa!!!
Alhamdulillah hari ini dengan kita bersama mendengarkan kisah inspiratif dari salah satu Alumni Gemilang Universitas Andalas!!!
Ibu Inova Gusmelia, SKM, M.Kes
• Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat 2013
• Manager SDM dan Umum RSIA Mutiara Padang
Berdasarkan pencapaian dan karir yang beliau raih sekarang, beliau ingin berbagi motivasi dan inspirasi kepada Alumni dan Mahasiswa Universitas Andalas dimanapun berada yaitu dengan slogan “Percayalah bahwa semua yang hadir dalam hidup kita memiliki banyak pesan pembelajaran yang baik tetap semangat dan membuat kita siap menghadapi tantangan yang lebih besar lagi di luar sana tetap terus berdoa dan berusaha Insyaallah Allah akan berikan yang terbaik untuk kita semua”
Ayo bersama-sama kita simak dan petik pelajaran dari video perjalanan inspiratif ini untuk menghidupkan semangat positif dalam setiap langkah kita dalam mencapai sukses dalam bidang apapun yang kita jalani.
“Semoga alumni Unand sukses untuk kedjajaan Bangsa dan negara”
Sumber: global.unand.ac.id

Hallo Alumni Universitas Andalas yang luar biasa!!!
Alhamdulillah hari ini dengan kita bersama mendengarkan kisah inspiratif dari salah satu Alumni Gemilang Universitas Andalas!!!
Bapak Rozy Kurniadi S.K.M, CDMP
• Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat 2007
• Manager Kasus BPJS Ketenagakerjaan (2012 – Sekarang)
-Cabang Batam, Nagoya
Berdasarkan pencapaian dan karir yang beliau raih sekarang, beliau ingin berbagi motivasi dan inspirasi kepada Alumni dan Mahasiswa Universitas Andalas dimanapun berada yaitu dengan slogan “Jangan pernah mempermasalahkan apa yang Diberikan Tuhan kepada kita, Nikmati dan dijalani Saja, tentunya sembari berusaha untuk terus melakukan perubahan dan perbaikan demi mencapai Kesuksesan”
Ayo bersama-sama kita simak dan petik pelajaran dari video perjalanan inspiratif ini untuk menghidupkan semangat positif dalam setiap langkah kita dalam mencapai sukses dalam bidang apapun yang kita jalani.
“Semoga alumni Unand sukses untuk kedjajaan Bangsa dan Negara”
Sumber: global.unand.ac.id

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAND gelar roadshow bertajuk “MIRACLE” (Mentoring, Mediate, Manage; Innovation; Recognition; Accesibillity; Collaboration; Lifelines Facility, Embrace). Kegiatan ini berlangsung di dua Provinsi yaitu Jambi dan Bengkulu. Rombongan diberangkatkan pada Senin (21/10). Tim promosi dan roadshow Miracle beranggotakan 18 Orang yang terdiri dari dosen, tendik dan mahasiswa. Rombongan dilepas langung oleh Dekan FKM Ibu Dr. dr. Dien Gusta Anggraini Nursal, M.K.M, di Fakultas Kesehatan Masyarakat Kampus Jati (21/10).

WhatsApp Image 2024-10-22 at 22.53.37

 

Hari pertama Roadshow dimulai dengan mengunjungi SMAN 1 Sungai Penuh Jambi. Kegiatan di lokasi ini diwarnai dengan sosialisasi dan perkenalan program studi di lingkungan FKM Unand. Kegiatan juga diselingi dengan games, yang membuat suasana kegiatan menjadi lebih menyenangkan. Roadshow dilanjutkan dengan mengunjungi dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh. Kunjungan ke Dinas Kesehatan diinisiasi untuk promosi prodi S2 yang ada di FKM Unand.

WhatsApp Image 2024-10-22 at 22.53.37 (1)

Kegiatan ini direncanakan akan berlangsung dari 21-26 Oktober 2024. Saat ini rombongan akan bertolak dari Sungai Penuh menuju Bengkulu. FKM di bawah kepemimpinan Dr. dr. Dien Gusta Anggraini Nursal, M.K.M berharap, kegiatan ini dapat menjadi jalan bagi FKM Unand agar dapat dikenal lebih luas lagi oleh publik sebagai Fakultas yang Mandiri Unggul dan Bermartabat (rilis/humasfkm).


Pada Jumat (18/10/2024), tepatnya di Gedung Aula Sekolah Pascasarjana Lantai 3 Universitas Andalas, Padang, Sumatra Barat, dilaksanakan malam puncak Public Health Ambassador (PHA) 2024. Kegiatan tersebut berupa pengumuman yang menjadi pemenang dari seleksi para peserta PHA yang sebelumnya telah dilaksanakan. Malam puncak PHA dilaksanakan bersamaan dengan acara Public Health Day (PHD) 2024.

Screenshot_20241019_144410_Drive (1)

Kegiatan dimulai dengan rangkaian acara formal serta penampilan bakat dari mahasiswa baru dan dilanjutkan dengan acara inti. Acara inti diawali dengan lastwalk dan penyampaian kesan pesan dari pemenang PHA 2023. Setelah itu dilanjutkan dengan catwalk finalis PHA 2024 yang disusul juga dengan pengumuman pemenang. Hanif Mujahid Wahindra Witono, salah satu Uda PHA FKM 2024, melalui wawancaranya mengungkapkan rasa bahagia dan juga menyebut hal ini merupakan amanah baru yang akan dijalankan dengan sebaik-baiknya.

“…saya pribadi campur aduk, ya. Ada senangnya dan ada juga ngerasa ini merupakan amanah baru, tanggung jawab baru. Ya insyaAllah harus dijalankan dengan ikhlas dan sebaik-baiknya,” ujar Hanif.

Adinda Putri Yuska, mengungkapkan harapannya setelah mengemban peran Uni PHA FKM UNAND 2024 adalah agar nama FKM bisa lebih dikenal lagi dan juga akan menjadi pandangan dari mahasiswa di FKM UNAND.
“…. aku sebagai Uni FKM itu berharap nama FKM bisa lebih terkenal lagi kedepannya di Universitas Andalas dan juga bisa menjadi pandangan ataupun menjadi harapan bagi orang lain di FKM,” ungkap Adinda.
Hanif Mujahid Wahindra Witono juga turut mengungkapan harapannya yang juga mengharapakan nama FKM bisa melejit lebih baik lagi dan Uda-Uni PHA FKM bisa menjadi representasi bagi FKM kedepannya.
“…. harapannya, dengan amanah ini, menjadikan sama dengan yang disampaikan oleh Uni FKM tadi, bahwa kita bisa melejit lebih baik dan lebih dipandang. Juga aku berharap semoga kami bisa menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya, bisa menjadi representatif yang baik bagi FKM kedepannya,” tambah Hanif.
Dengan visi yang jelas dan semangat yang besar, Uda-Uni PHA FKM UNAND 2024 siap mengemban tanggung jawab sebagai perwakilan fakultas dan membawa nama fakultas ke tingkat yang lebih luas. Kemenangan ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga inspirasi bagi seluruh mahasiswa untuk terus berperan aktif dalam memajukan nama fakultas. Seluruh masyarakat FKM UNAND berharap dan yakin, duta terpilih akan menjadi sosok teladan yang mampu mendorong perubahan positif di lingkungan kampus maupun masyarakat.
Atina Rizki dan Muslimatul Husna
Generasi Aurutala
UKPM Pena KM FKM UNAND