Selasa (05/11/2024), Mahasiswa Kelompok 1.2 Program MBKM Membangun Desa Departemen Gizi Prodi S1 Gizi melakukan kegiatan Pelatihan Antropometri kepada Kader Kelurahan Bukit Gado-Gado, di salah satu posyandu yang ada di Kelurahan Bukit Gado-Gado, yakni Pos Melati 1. Pelatihan Antropometri untuk Kader Kelurahan Bukit Gado-Gado dilakukan dalam rangka peningkatan wawasan dan keterampilan Kader dalam melakukan pengukuran antropometri pada balita yang ada di Kawasan Kelurahan Bukit Gado-Gado.

Kegiatan ini didahului oleh kegiatan posyandu rutin di Pos Melati 1. Dimana Mahasiswa Kelompok 1.2 Program MBKM Membangun Desa Departemen Gizi Prodi S1 Gizi ikut serta dalam kegiatan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan balita.

Usai kegiatan posyandu, para Kader dari Pos Melati 2 dan Pos Melati 3 yang turut diundang untuk mengikuti pelatihan ini mulai berkumpul di Pos Melati 1. Dari total 15 orang Kader dari Kelurahan Bukit Gado-Gado, sebanyak 12 orang Kader ikut serta dalam kegiatan ini.

Pelatihan diawali dengan sambutan oleh Lurah Kelurahan Bukit Gado-Gado, yakni Bapak Riko Rikaldo. Sambutan diberikan sekaligus dengan dibukanya acara oleh Lurah Kelurahan Bukit Gado-Gado, kemudian dilanjutkan dengan pengisian pre-test oleh para Kader untuk menguji sejauh mana pengetahuan yang mereka miliki sebelum dilakukan edukasi dan pelatihan.

Setelah melakukan para Kader melakukan pengisian pre-test, kemudian edukasi dan pelatihan oleh Bapak Firdaus, SP., M. Si. selaku Dosen pembimbing di Departemen Gizi Prodi S1 Gizi pun dimulai. Sebelum akhirnya ditutup dengan kegiatan post-test untuk melihat peningkatan pengetahuan, para Kader diberikan kesempatan untuk bertanya terkait materi yang belum dipahami.

Dengan diadakannya Pelatihan Antropometri Untuk Kader Kelurahan Bukit Gado-Gado ini, diharapkan adanya peningkatan dan pemantapan wawasan serta keterampilan dari para Kader yang dapat diaplikasikan di kegiatan pengukuran antropometri pada balita yang ada di lingkungan Bukit Gado-Gado sebagai bentuk pemantauan pertumbuhan balita dan juga sebagai salah satu bentuk identifikasi dini untuk mencegah terjadinya masalah gizi, salah satunya stunting (rilis/fkm).


SOSIALISASI PKM 2024

Diharapkan kepada mahasiswa FKM Unand untuk mengikuti sosialisasi PKM 2024:

Narasumber:
1. Firdaus, SP, MSi
2. ⁠Dr. Frima Elda, SKM, MKM
Waktu: Senin, 4 Nov 2024 Pukul 08:00 am.

Bergabung Zoom Rapat
https://us06web.zoom.us/j/81030030963?pwd=x0MnK7WAj6TAyfhEXL2dbba6adP9lb.1

ID Rapat: 810 3003 0963
Kode Sandi: 187852


PENERIMAAN TENAGA AHLI ALAT KELENGKAPAN DEWAN (AKD) DPR RI DI LINGKUNGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN ANGGARAN 2024

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) berdasarkan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Tenaga Ahli dan Staf Administrasi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Keputusan Rapat Paripurna Tanggal 15 Oktober 2024 membuka kesempatan kepada Warga Negara Indonesia yang berintegritas dan berdedikasi tinggi serta memenuhi syarat yang ditentukan untuk mengisi jabatan sebagai Tenaga Ahli Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

I. PERSYARATAN UMUM

  1. Warga Negara Indonesia.
  2. Berkelakuan baik.
  3. Sehat jasmani dan rohani serta bebas dari narkotika.
  4. Berpendidikan S2 dengan Indeks Prestasi Kumulatif paling rendah 3.00.
  5. Berusia paling tinggi 62 (enam puluh dua) tahun.
  6. TOEFL paling rendah 500 (lima ratus), khusus untuk keahlian di Badan Kerja Sama Antar Parlemen TOEFL paling rendah 550 (lima ratus lima puluh).
  7. Tidak merangkap jabatan pada instansi atau lembaga lain.

 

Loader Loading...
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

 

IMG_1343IMG_1344IMG_1345IMG_1346IMG_1347


Berikut informasi Penerimaan Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) POLRI T.A. 2025, Bidang Pertanian Peternakan, Gizi dan Kesehatan Masyarakat.

 

Link Pendaftatan:

https://penerimaan.polri.go.id/

 

Pendaftaran: 11-17 November 2024

WhatsApp Image 2024-11-01 at 11.04.45WhatsApp Image 2024-11-01 at 11.04.45 (1) WhatsApp Image 2024-11-01 at 11.04.45 (2)


Kerja sama antara FKM Unand dengan Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes RI dalam program pendampingan bertujuan untuk peningkatan kualitas perencanaan program kesehatan yang strategis untuk mencapai pembangunan kesehatan. Kerja sama tersebut dimulai sejak tahun 2019 hingga tahun 2024 sebanyak 20 kabupaten sebagai lokus. Berikut adalah kabupaten yang menjadi lokus pendampingan:

Screenshot 2024-10-31 135700

Roren Workshop 2

Luaran utama dari program tersebut adalah dokumen Renja dinas kesehatan yang sesuai dengan sistematika yang diatur dalam Permendagri 86 Tahun 2017, serta memuat rincian program dan kegiatan serta indikator Dinkes yang akan dilaksanakan dalam satu tahun. Salah satu peran FKM Unand sebagai akademisi adalah untuk meningkatkan kapasitas tim perencana daerah agar perencanaan program dan kegiatan kesehatan dapat menyelesaikan permasalahan di daerah dan strategis untuk mencapai pembangunan kesehatan. Selain transfer of knowledge, kerja sama ini juga melibatkan FKM Unand dalam membangun koordinasi dan advokasi lintas sektor.

Roren Workshop


Setelah bertahun-tahun mengabdi di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unand, Ibu Emizar seorang ASN yang penuh dedikasi, kini memasuki masa purna bakti. Perjalanan kariernya yang cemerlang tidak hanya diwarnai oleh prestasi, tetapi juga oleh pengaruh positif yang ia berikan kepada lingkungan kerjanya. Jum’at 31 Oktober 2024 adalah hari terakhir Ibu Emizar, SE menjalankan tanggung jawab dan kewajibannya sebagai Kasi Administrasi Umum, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Andalas. Senyum haru dan bahagia terukir di wajah wanita yang berusia 58 tahun tersebut dikala berpamitan dengan rekan-rekan kerja di FKM Unand. Selama 7 tahun mengabdi di FKM Unand, wanita yang disapa Emi ini selalu meninggalkan kesan baik bagi FKM. Sikap nya yang ramah dan hangat, selalu menjadi pengingat sosok Emizar selama bertugas di Fakultas ini.

Awal Mula Karir

Ibu Emi memulai karirnya di Unand sebagai staf di Pasca Sarjana Universitas Andalas (1990-2004). Karir nya pun berlanjut di Fakultas Pertanian Unand (2004-2017). Dalam posisi ini, Ibu Emi diberi amanah untuk menjadi Kaur Akademik dan Kemahasiswaan selama 5 tahun. Pada 2017, Ibu Emizar pindah ke Fakultas Kesehatan Masyarakat. Selama masa jabatannya, Ibu Emi berperan penting dalam berbagai proyek dan inisiatif di fakultas.

Momen-Momen Berharga

Banyak momen berharga yang diukir Ibu Emi selama bertugas. Ia seringkali menyapa siapapun yang ia jumpai dengan ramah dan intonasi yang hangat. Kini, Ibu Emi memasuki masa purna bakti. Meskipun pensiun dari jabatannya, semangat nya tetap membara. Untuk mengisi waktu pensiun, ia ingin lebih banyak meluangkan waktu untuk keluarga dan hobi. Dengan penuh harapan, Ibu Emi menganggap masa purna bakti ini sebagai kesempatan untuk menjelajahi hal-hal baru.Ucapan selamat FKM (25)

Warisan yang Abadi

Ibu Emi telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand. Pengabdiannya yang tulus dan pengaruh positifnya akan terus dikenang oleh rekan-rekan, dosen, dan mahasiswa. Selamat purna bakti, Ibu Emi! Semoga setiap langkah ke depan dipenuhi kebahagiaan dan kebermaknaan. (Humas/FKM Unand)


Pengabdian Bu Ane 1

Gambar 1 Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Andalas (Unand) melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melakukan kegiatan pemberdayaan kader dengan tema “Sosialisasi Upaya Pencegahan Kusta  kepada Kader Kesehatan”di Aula UPT Puskesmas Kinali, Nagari Kinali, Kabupaten Pasaman Barat (29/10/2024).

Kegiatan sosialisasi ini diadakan oleh kelompok 7 Peminatan Epidemiologi dan Biostatistik  MBKM FKM Unand dengan dosen pembimbing Ane Dayu Perwati, SKM,  MPH. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan dan kesadaran Masyarakat sekitar terhadap penyakit kusta yang hampir terabaikan. Hal ini serupa dengan temuan mahasiswa di lapangan yaitu rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat sekitar terkait penyakit kusta, serta minimnya informasi yang didapat masyarakat mengenai penyakit ini. Mahasiswa menemukan bahwa informasi mengenai kusta kurang tersosialisasikan di masyarakat, sehingga menimbulkan risiko penularan yang tidak disadari.

Melalui pemberdayaan kader posyandu ini diharapkan kader dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan sebagai garda terdepan yang berperan penting dalam mengedukasi masyarakat.

Kegiatan ini dihadiri oleh 40 perwakilan kader per posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kinali , Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Kepala UPT Puskesmas Kinali yang di wakili oleh Kepala Tata Usaha Puskesmas Kinali, Dosen FKM Unand dan beberapa staff Puskesmas Kinali.

Kegiatan ini berupa sosialisasi mengenai pencegahan penyakit kusta serta menghilangkan stigma penyakit kusta di masyarakat yang diikuti oleh kader posyandu. Sosialisasi ini melibatkan beberapa mahasiswa yakni Naulia Fitratul Afwan, Salsabela Yeni Osandi, Senisa Afrilla Jasra, dan Zahira Juan Nabilla dengan dosen pembimbing Ane Dayu Perwati, SKM., MPH.

Rangkaian kegiatan ini dimulai dengan pembukaan oleh Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat yaitu Hajral Huda, SKM, diikuti oleh Kepala UPT Puskesmas Kinali yang digantikan oleh Ahmad Rizki, A.Md. Kep., selaku Kepala Tata Usaha Puskesmas Kinali, serta sambutan oleh Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand) yaitu Prof. Dr. Masrizal, Dt. Mangguang, SKM., M. Biomed.

Selanjutnya, pelaksanaan pre-test untuk mengukur tingkat pengetahuan kader mengenai penyakit kusta. Serta dilanjutkan dengan penyampaian materi “Pencegahan Kusta” oleh Desi Asusanti, SKM selaku pemegang program kusta di Dinas Kesehatan Pasaman Barat. Materi ini membahas tentang dasar-dasar penyakit kusta seperti, ciri- ciri, penyebab dan penularan serta pencegahan penyakit kusta.

Dalam materi tersebut, pemateri Desi Asusanti, SKM, menekankan bahwa pencegahan kusta bukan hanya menjadi tanggung jawab petugas kesehatan, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Salah satu cara yang disarankan adalah menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan pribadi, serta memperhatikan tanda-tanda awal kusta pada anggota keluarga atau tetangga. Pemahaman ini penting agar deteksi dini dapat dilakukan, sehingga pengobatan dapat dimulai sebelum penyakit menyebar lebih jauh.

Selain itu, juga disampaikan materi mengenai “Stigma Tehadap Kusta” yang disampaikan oleh Ane Dayu Perwati, SKM, MPH.

Kegiatan sosialiasi diakhiri dengan pengisian post-test untuk mengetahui pemahaman kader terhadap materi yang telah disampaikan oleh pemateri.

Pengabdian Bu Ane 4

Gambar 3 Pengisian Post-test oleh Kader

Selama kegiatan sosialisasi berlangsung masyarakat sangat berperan aktif dalam mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Kader sangat antusias dalam sesi diskusi dengan pemateri mulai dari bertanya hingga menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh pemateri.

 

“Diharapkan kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan manfaat berupa peningkatan pengetahuan kader terhadap penyakit kusta dan sesegera mungkin rantai penyakit kusta di Pasaman Barat dapat putus secara maksimal. Besar apresiasi dan harapan saya untuk kedepannya dilakukan kegiatan selanjutnya dari mahasiswa lainnya dalam turut membantu pencegahan penularan penyakit kusta di Kecamatan Kinali, Pasaman Barat” Ujar Kepala Dinas Pasaman Barat



Penyakit kusta atau yang dikenal sebagai penyakit Hansen adalah sebuah infeksi bakteri yang memengaruhi sistem saraf, kulit, hidung, dan mata. Dengan adanya perawatan dini pada penderita kusta, maka bisa mencegah terjadinya kerusakan permanen. Penyakit kusta atau lepra disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Bakteri ini dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui percikan cairan dari saluran pernapasan (droplet), yaitu ludah atau dahak, yang keluar saat batuk atau bersin.

Kabupaten Pasaman Barat merupakan salah satu daerah endemik kusta di Provinsi Sumatra Barat. Kabupaten Pasaman Barat yang terdiri dari 12 kecamatan dengan jumlah penduduk 496.835 jiwa terhitung tahun 2024 dan memiliki 20 puskesmas. . Pada tanggal 4 maret – 24 april 2024 tercatat kejadian kusta sebanyak 4 kasus di masing masing daerah yang terdiri dari wilayah kerja puskesmas kinali, parit, silaping, air bangis.

Penyakit kusta merupakan penyakit kulit menular yang sedikit ditemukan di tengah masyarakat. Penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan pada penderitanya sehingga kebanyakan masyarakat memilih untuk menjauh dari penderita kusta dikarenakan pemikiran buruk terhadap penyakit tersebut yang sering dikenal dengan sebutan “stigma”. Stigma kusta membuat penderita kusta menjadi terpinggirkan dan tidak diterima di lingkungan sekitarnya. Kehidupan sosial mereka terhambat, bahkan tidak sedikit yang mendapat penolakan dari keluarganya dan ditinggalkan pasangan. Mereka menganggap penyakit kusta sebagai aib. Penyakit menular menyeramkan yang tidak bisa disembuhkan. Karena adanya anggapan masyarakat tentang kusta, menjadikan penderita kusta enggan memeriksakan diri, enggan berobat, enggan merawat diri. Tidak sedikit yang menjadi stres, depresi karena anggapan masyarakat tentang penyakit mereka. Peristiwa ini menunjukkan bahwa anggapan masyarakatlah yang lebih membahayakan manusia itu sendiri dibanding penyakit yang sesungguhnya.

Dalam upaya mengurangi stigma penyakit kusta di tengah masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand) melalui program MBKM melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan sosialisasi kepada kader. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari satu dosen dan empat mahasiswa, dipimpin oleh Prof. Dr. Masrizal, SKM. M.Biomed beserta Anggota tim mahasiswa meliputi Hanum Salsabilla, Elvina Apsari, Nahdah Arifatil Ulfah dan Naila Fitri dari program studi S1 Kesehatan Masyarakat.

Acara ini dilaksanakan pada hari Selasa, 29 Oktober 2024, Mahasiswa MBKM Universitas Andalas jurusan Kesehatan Masyarakat bersama Puskesmas Kinali mengadakan acara sosialisasi yang bertujuan untuk mengatasi stigma yang melekat pada penyakit kusta di kalangan masyarakat melalui kader kesehatan. Acara ini dihadiri oleh sekitar 40 kader kesehatan dari berbagai posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kinali dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan, pegawai puskesmas, beserta Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.

Acara dibuka dengan sambutan dari  Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat, Bapak Hajran Huda S.K.M., beliau menekankan pentingnya peran kader kesehatan dalam mendukung upaya pengurangan stigma terhadap penyakit kusta. Dilanjutkan dengan sambutan dari Dosen FKM Unand Bapak Prof. Dr. Masrizal, SKM. M.Biomed yang menyampaikan tujuan dari kegiatan sosialisasi ini agar terjadi peningkatan pengetahuan oleh kader posyandu. Setelah sambutan, seluruh kader posyandu diberikan pre-test untuk mengukur pemahaman awal mereka tentang penyakit kusta. Tes ini penting untuk membandingkan tingkat pengetahuan kader sebelum dan sesudah diberikan edukasi, sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan kegiatan.

Selama sosialisasi, para peserta diberi pemahaman mendalam tentang penyakit kusta, termasuk penyebab, gejala, dan metode pengobatan yang tersedia. Narasumber, Ibu Desi Asusanti, S.K.M.,  seorang ahli Kesehatan Masyarakat sekaligus pemegang program kusta di Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat menjelaskan bahwa kusta adalah penyakit yang dapat disembuhkan jika ditangani dengan benar dan dini, “Masyarakat perlu memahami bahwa penderita kusta tidak perlu diisolasi karena apabila penderita kusta telah mendapatkan pengobatan penderita tersebut tidak dapat lagi menularkannya kepada orang lain.” tuturnya.

Kegiatan ini juga menghadirkan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Ibu Ane Dayu Perwati, S.K.M., M.P.H. yang menjelaskan mengenai stigma apa saja yang selama ini berkembang di masyarakat mengenai penyakit kusta. Pemateri melibatkan diskusi interaktif, dimana para kader berbagi pengalaman dan pandangan mereka mengenai penyakit kusta yang mereka ketahui. Banyak kader mengungkapkan bahwa banyak hal yang baru mereka ketahui melalui kegiatan sosialisasi tersebut, sehingga membuka wawasan kader mengenai penyakit kusta.

Pengabdian Pak Mas 2

Gambar 2. Sesi Penyampaian Sosialisasi

Sebagai solusi, pemateri menyarankan agar kader menggunakan pendekatan yang lebih ramah dalam menyampaikan informasi, serta melibatkan tokoh masyarakat untuk membantu mengedukasi warga, “Kita perlu bersama-sama membangun kesadaran bahwa penderita kusta adalah bagian dari masyarakat yang berhak mendapatkan dukungan dan pengobatan.” tambahnya.

Sebagai penutup kegiatan, kader diberikan post-test untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman mereka meningkat setelah edukasi. Kegiatan sosialisasi diakhiri dengan foto bersama dan  pemberian kenang-kenangan oleh Mahasiswa MBKM Universitas Andalas kepada kader posyandu. Diharapkan melalui upaya ini, stigma terhadap penyakit kusta dapat berkurang dan masyarakat lebih terbuka serta mendukung penderita kusta untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.

Pengabdian Pak Mas 3

Gambar 3. Sesi Pembagian Post Test


Hallo Alumni Universitas Andalas yang luar biasa!!!
Alhamdulillah hari ini dengan kita bersama mendengarkan kisah inspiratif dari salah satu Alumni Gemilang Universitas Andalas!!!
Ibu Inova Gusmelia, SKM, M.Kes
• Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat 2013
• Manager SDM dan Umum RSIA Mutiara Padang
Berdasarkan pencapaian dan karir yang beliau raih sekarang, beliau ingin berbagi motivasi dan inspirasi kepada Alumni dan Mahasiswa Universitas Andalas dimanapun berada yaitu dengan slogan “Percayalah bahwa semua yang hadir dalam hidup kita memiliki banyak pesan pembelajaran yang baik tetap semangat dan membuat kita siap menghadapi tantangan yang lebih besar lagi di luar sana tetap terus berdoa dan berusaha Insyaallah Allah akan berikan yang terbaik untuk kita semua”
Ayo bersama-sama kita simak dan petik pelajaran dari video perjalanan inspiratif ini untuk menghidupkan semangat positif dalam setiap langkah kita dalam mencapai sukses dalam bidang apapun yang kita jalani.
“Semoga alumni Unand sukses untuk kedjajaan Bangsa dan negara”
Sumber: global.unand.ac.id