BAZNAS Sumbar dan UPZ Universitas Andalas Kembali Salurkan Bantuan Pendidikan untuk Mahasiswa
Padang, 12 Agustus 2025 — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Sumatera Barat melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Universitas Andalas kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan. Pada tahun ini, BAZNAS Sumbar akan menyalurkan Bantuan Biaya Pendidikan Tahap II kepada 100 orang mahasiswa aktif Universitas Andalas.
Bantuan ini merupakan kelanjutan dari Program Bantuan Pendidikan Tahap I yang telah dilaksanakan sebelumnya. Program ini bertujuan untuk membantu mahasiswa yang mengalami kendala dalam pembiayaan pendidikan, agar tetap dapat melanjutkan studi mereka dengan baik.
Penerimaan berkas dan pengisian formulir bantuan dibuka selama satu minggu, yaitu mulai tanggal 12 hingga 19 Agustus 2025. Seluruh informasi terkait persyaratan, mekanisme pengajuan, dan pengumpulan berkas dapat diakses melalui lampiran surat resmi yang telah disampaikan kepada pihak universitas.
Sehubungan dengan hal tersebut, pihak BAZNAS Sumbar mengharapkan Bapak Rektor Universitas Andalas dapat menyampaikan informasi ini kepada para pimpinan fakultas di lingkungan kampus, guna diteruskan kepada para mahasiswa yang berpotensi menerima bantuan.
Program ini menjadi bagian dari upaya sinergis antara lembaga pengelola zakat dan institusi pendidikan dalam memperkuat akses pendidikan yang merata, adil, dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Atas perhatian dan kerja sama semua pihak, BAZNAS Sumbar dan UPZ Universitas Andalas mengucapkan terima kasih.
FKM Unand Berperan Aktif dalam Workshop Surveilans Peningkatan Pemeriksaan Suspek dan Verifikasi Kasus Campak di Kabupaten Agam
Lubuk Basung, 7-8 Agustus 2025 — Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand) kembali menunjukkan perannya dalam penguatan sistem kesehatan masyarakat, melalui keterlibatannya sebagai narasumber dalam kegiatan Workshop Surveilans dalam Upaya Peningkatan Pemeriksaan Suspek dan Verifikasi Kasus Campak yang dilaksanakan di Hotel Sakura Syariah, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.
Workshop ini diselenggarakan sebagai respons terhadap pentingnya peningkatan kapasitas petugas surveilans dalam melakukan penyelidikan epidemiologi penyakit campak. Penyakit campak masih menjadi salah satu ancaman kesehatan masyarakat yang memerlukan deteksi dini, pelacakan kontak erat, serta pengambilan spesimen yang akurat untuk memastikan diagnosis laboratorium. Kendala yang sering dihadapi di lapangan adalah penolakan dari suspek campak untuk diambil sampel, yang dapat memperlambat upaya pemutusan rantai penularan.
Dengan mengangkat pendekatan komunikasi risiko yang persuasif, workshop ini bertujuan untuk:
- Meningkatkan kompetensi teknis petugas surveilans dalam melakukan penyelidikan kasus campak;
- Meningkatkan keterampilan komunikasi petugas dalam melakukan pendekatan pengambilan sampel kepada suspek campak di lapangan.
Kegiatan ini diikuti oleh petugas surveilans dari seluruh Puskesmas, Rumah Sakit, dan Klinik yang berada di wilayah Kabupaten Agam.
Turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini:
- dr. Hendri Rusidan, M.Kes – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam
- Ibu Srimulyati, SKM – Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
- Dr. dr. Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM., CRP – Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas
Dalam penyampaiannya, Dr. Dien Gusta Anggraini Nursal menekankan pentingnya peran petugas surveilans sebagai ujung tombak dalam pengendalian penyakit menular. Beliau juga menyoroti pentingnya penguasaan komunikasi risiko yang efektif agar pengambilan spesimen dapat diterima oleh masyarakat dan mempercepat proses diagnosis.
“Peningkatan kapasitas tidak hanya sebatas aspek teknis, tetapi juga menyangkut bagaimana petugas bisa membangun kepercayaan masyarakat melalui pendekatan yang humanis dan persuasif,” ujar beliau dalam sesi pemaparannya.
Seluruh biaya kegiatan ini didukung oleh Project STRIPE GRANT, hasil kerja sama antara Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand) dan Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM). Melalui pelatihan ini, diharapkan para petugas surveilans di Kabupaten Agam dapat mengoptimalkan perannya dalam penyelidikan epidemiologi campak, mempercepat proses identifikasi dan penanganan kasus, serta memperkuat respons terhadap potensi kejadian luar biasa (KLB).