Lebah memiliki banyak jenisnya dan produk turunannya, hanya saja belum banyak yang mengenal dan menggali potensi lebah ini, yang kita tahu sebatas madu dan propolis. Keberadaan lebah ternyata sudah menjadi bagian dari alam di Universitas Andalas, pengenalan dan pengembangan lebih lanjut perlu terus ditingkatkan sehingga kedepan dapat menjadi salah satu kekuatan produk utama Universitas Andalas. Prodi S1 Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat dalam hal ini pada Mata Kuliah makanan Fungsional dan Nutrasetikal menjadikan lebah dan produk turunannya sebagai salah satu topik utama pengembangan.

Mahasiswa berkesempatan belajar langsung dipeternakan lebah yang dikembangkan di EduFarm Fakultas Peternakan dibawah pengelolaan Pak Rusdimansyah SPt MSi atau biasa di panggil dengan nama pak Andi yang juga merupakan bagian dari tim teahing MK tersebut terutama lebah tanpa sengat atau diistilahkah stingless bee. Kunjungan mahasiswa Gizi FKM sebagai bagian dari Hands on Experience pada Mata kuliah.

WhatsApp Image 2024-11-13 at 14.30.42 (1)

Mahawiswa memperhatikan penjelasan dari tim EDUFarm Fakultas Peternakan Unand

Mahasiswa belajar terkait berbagai jenis lebah tanpa sengat, mencicipi langsung madu dan polen dari sarangnya dan memperoleh penjelasan dari pak Andi serta berkeliling dipeternakan lebah yang terletak ditengah-tengah rimbunnya vegetasi hutan Universitas Andalas.

WhatsApp Image 2024-11-13 at 14.31.05

Mencicipi madu dan polen langsung dari sarang nya

Kegiatan ini menjadi salah  satu kekuataan Kerjasama antar kolega lintas fakultas dalam memperkuat pengetahuan dan kompetensi mahasiswa serta menciptakan peluang pengembangan riset kedepan yang dapat bermanfaat bagi penyelesaian masalah gizi dan Kesehatan di Masyarakat.

WhatsApp Image 2024-11-13 at 14.30.42

Mahawiswa memperhatikan penjelasan dari tim EDUFarm Fakultas Peternakan Unand

Jika ada yang mahasiswa yang tertarik untuk mengenal lebih lanjut terkait Makanan Fungsional dan Nutrasetikal terutama lebah mari bergabung dalam Mata kuliah pilihan ini yang ditawarkan di tiap semester. (Firdaus SP, MSi).


Setelah sukses membuka kegiatan awal, program Visiting Lecturer bersama Dr. Divya Vanoh dari Universiti Sains Malaysia, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas melanjutkan aktivitas kegiatan untuk mempererat hubungan akademik dan profesional antara institusi. Kegiatan ini juga ditujukan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran pengunjung fasilitas Kesehatan yang sedang dikunjungi leh tim visiting lecture.

WhatsApp Image 2024-11-13 at 07.06.03

Kunjungan ke RS M. Djamil Padang

Kegiatan lanjutan diisi dengan kunjungan ke RS M. Djamil Padang, salah satu lokasi utama praktik mahasiswa Ilmu Gizi FKM Unand. Agenda kunjungan meliputi:

  1. Diskusi pelayanan gizi di RS M. Djamil, termasuk instalasi gizi dan pelayanan rawat jalan.
  2. Pembahasan rencana penelitian dan program praktik mahasiswa asing, yang direncanakan akan melibatkan RS M. Djamil.

Dr. Divya juga berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan staf dan tenaga kesehatan, meninjau proses pelayanan gizi, dan memberikan masukan terkait pengembangan mutu pelayanan.

WhatsApp Image 2024-11-14 at 13.49.11

 

Kunjungan ke Puskesmas Belimbing

Selanjutnya, tim melanjutkan kegiatan ke Puskesmas Belimbing. Di lokasi ini, Dr. Divya berdiskusi mengenai:

  1. Pelayanan gizi di Puskesmas,
  2. Proses konsultasi gizi bagi pasien rawat jalan.

Diskusi ini memberikan wawasan baru terkait pelayanan gizi tingkat komunitas, sekaligus membangun kerja sama yang lebih erat antara institusi pendidikan dan layanan kesehatan.

WhatsApp Image 2024-11-13 at 07.06.02

 

Sesi Akademik dan Diskusi dengan Mahasiswa

Selain kunjungan lapangan, Dr. Divya juga mengadakan sesi visiting lecturer dengan topik “How to Create and Publish the Best Manuscript”. Dalam sesi ini, mahasiswa diberikan panduan praktis dalam menyusun manuskrip berkualitas untuk publikasi internasional.

Selain itu, Dr. Divya bertemu dan berdiskusi dengan mahasiswa S2 Gizi terkait pengembangan proposal tesis, memberikan bimbingan dan motivasi untuk penelitian yang lebih inovatif dan aplikatif.

WhatsApp Image 2024-11-13 at 07.06.08

Kunjungan ke RS di Bukittinggi dan Padang Panjang

Pada hari terakhir, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke lokasi praktik mahasiswa di beberapa rumah sakit, yaitu:

  1. RSUD Padang Panjang, untuk diskusi pelayanan gizi dan melihat fasilitas yang tersedia.
  2. RSOMH Bukittinggi, dengan fokus diskusi pada pelayanan gizi di rumah sakit.
  3. RSAM Bukittinggi, untuk memahami lebih dalam pelayanan gizi yang diterapkan di rumah sakit tersebut.

WhatsApp Image 2024-11-14 at 13.49.14

Kegiatan ini memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman, mengidentifikasi peluang penelitian bersama, dan memperkuat kolaborasi antara institusi pendidikan dan fasilitas layanan kesehatan. Rangkaian kegiatan ini tidak hanya meningkatkan wawasan mahasiswa dan tenaga pengajar, tetapi juga mempererat hubungan internasional antara institusi pendidikan. Kolaborasi dengan Dr. Divya Vanoh diharapkan menjadi langkah awal dari berbagai program kerja sama strategis FKM Unand di masa depan (rilis/humasfkm).


[Universitas Andalas/FKM Unand] – [11 November 2024]Visiting Lecturer Dr. Divya Vanoh (5)Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas melaksanakan kegiatan Visiting Lecture yang akan berlangsung dari 11-15 November 2024.  Hari ini (Senin, 11/11) merupakan hari pertama kegiatan Visiting Lecture yang diselenggarakan oleh FKM. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Ibu Dr. dr. Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM., CRP. Agenda dilanjutkan dengan seminar bertemakan “The Role of Nutrition in Preventing Noncommunicable Diseases” (Peran Gizi dalam Mencegah Penyakit Tidak Menular). Program ini merupakan bagian dari bentuk kerjasama antara Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Adalas (Unand) dengan Universiti Sains Malaysia (USM).

Seminar yang berlangsung pada hari ini menghadirkan narasumber utama, Dr. Divya Vanoh, seorang pakar gizi dari Universiti Sains Malaysia, yang menyampaikan materi mengenai Medical Nutrition Therapy for Cardiovascular Diseases (CVD).Visiting Lecturer Dr. Divya Vanoh (6)

Dalam paparannya, Dr. Divya Vanoh mengungkapkan bahwa pola makan yang tidak sehat, gizi yang tidak seimbang, dan kurangnya pemahaman tentang nutrisi dapat menjadi faktor utama yang memperburuk kondisi kesehatan dan meningkatkan risiko terkena CVD. Oleh karena itu, Dr. Divya menekankan pentingnya edukasi gizi yang tepat kepada masyarakat agar dapat menjalani pola makan yang seimbang untuk menjaga kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit.

Acara ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, serta praktisi kesehatan yang tertarik dalam topik gizi dan pencegahan penyakit, baik secara tatap muka dan daring. Antusiasme peserta sangat tinggi, dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada Dr. Divya seputar implementasi pola makan sehat dalam kehidupan sehari-hari serta bagaimana strategi pencegahan dapat diterapkan dalam berbagai konteks masyarakat.

Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat kerjasama akademik antara Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas dengan Universiti Sains Malaysia, dan diharapkan dapat terus menghasilkan kolaborasi yang bermanfaat dalam bidang kesehatan masyarakat dan gizi. Kegiatan ini akan berlangsung beberapa hari kedepan dengan sub tema diskusi yang berbeda.  Kamis (14/11) akan dilaksanakan Webinar dengan topik Investing in Nutritional Health as a Foundation for National Development (09.00-12.00 WIB). Kegiatan akan dilanjutkan pada Jum’at (15/11) dengan rangkaian kegiatan Visiting Lecture“How Does Diet Effect Metabolism” (09.00-11.00 WIB) dan Visiting Lecture“How to Create a Good Paper” (11.00-12.30 WIB). 

Visiting Lecturer Dr. Divya Vanoh (7)Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas dibawah kepemimpinan Ibu Dr. dr. Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM., CRP berharap kegiatan Visiting Lecture ini dapat meningkatkan wawasan para peserta mengenai medical nutrition therapy for cardiovascular diseases (CVD) dan menjadi inspirasi untuk tindakan nyata dalam pencegahan penyakit tidak menular khususnya Penyakit kardiovaskular (CVD) di Indonesia (rilis/HumasFKM).

 

Kontak Media:

[Humas FKM Unand]

[office@ph.unand.ac.id]

[https://fkm.unand.ac.id]


Dekan dan segenap Civitas Akademika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas mengucapkan selamat dan sukses atas dilantiknya Prof. Dr. Budi Setiawan, MS sebagai Ketua Umum AIPGI 2025-2029. Semoga sukses dalam mengemban amanah dan memajukan AIPGI. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Hardinsyah, MS, Ketua Umum AIPGI periode 2019-2024, atas dharma bakti nya dalam memajukan AIPGI selama periode kepemimpinan.

 

Visiting Lecturer Dr. Divya Vanoh (3)

 

Kontak Media:

[Humas FKM Unand]

[office@ph.unand.ac.id]

[https://fkm.unand.ac.id]



Selasa (05/11/2024), Mahasiswa Kelompok 1.2 Program MBKM Membangun Desa Departemen Gizi Prodi S1 Gizi melakukan kegiatan Pelatihan Antropometri kepada Kader Kelurahan Bukit Gado-Gado, di salah satu posyandu yang ada di Kelurahan Bukit Gado-Gado, yakni Pos Melati 1. Pelatihan Antropometri untuk Kader Kelurahan Bukit Gado-Gado dilakukan dalam rangka peningkatan wawasan dan keterampilan Kader dalam melakukan pengukuran antropometri pada balita yang ada di Kawasan Kelurahan Bukit Gado-Gado.

Kegiatan ini didahului oleh kegiatan posyandu rutin di Pos Melati 1. Dimana Mahasiswa Kelompok 1.2 Program MBKM Membangun Desa Departemen Gizi Prodi S1 Gizi ikut serta dalam kegiatan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan balita.

Usai kegiatan posyandu, para Kader dari Pos Melati 2 dan Pos Melati 3 yang turut diundang untuk mengikuti pelatihan ini mulai berkumpul di Pos Melati 1. Dari total 15 orang Kader dari Kelurahan Bukit Gado-Gado, sebanyak 12 orang Kader ikut serta dalam kegiatan ini.

Pelatihan diawali dengan sambutan oleh Lurah Kelurahan Bukit Gado-Gado, yakni Bapak Riko Rikaldo. Sambutan diberikan sekaligus dengan dibukanya acara oleh Lurah Kelurahan Bukit Gado-Gado, kemudian dilanjutkan dengan pengisian pre-test oleh para Kader untuk menguji sejauh mana pengetahuan yang mereka miliki sebelum dilakukan edukasi dan pelatihan.

Setelah melakukan para Kader melakukan pengisian pre-test, kemudian edukasi dan pelatihan oleh Bapak Firdaus, SP., M. Si. selaku Dosen pembimbing di Departemen Gizi Prodi S1 Gizi pun dimulai. Sebelum akhirnya ditutup dengan kegiatan post-test untuk melihat peningkatan pengetahuan, para Kader diberikan kesempatan untuk bertanya terkait materi yang belum dipahami.

Dengan diadakannya Pelatihan Antropometri Untuk Kader Kelurahan Bukit Gado-Gado ini, diharapkan adanya peningkatan dan pemantapan wawasan serta keterampilan dari para Kader yang dapat diaplikasikan di kegiatan pengukuran antropometri pada balita yang ada di lingkungan Bukit Gado-Gado sebagai bentuk pemantauan pertumbuhan balita dan juga sebagai salah satu bentuk identifikasi dini untuk mencegah terjadinya masalah gizi, salah satunya stunting (rilis/fkm).


PENERIMAAN TENAGA AHLI ALAT KELENGKAPAN DEWAN (AKD) DPR RI DI LINGKUNGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TAHUN ANGGARAN 2024

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) berdasarkan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Tenaga Ahli dan Staf Administrasi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Keputusan Rapat Paripurna Tanggal 15 Oktober 2024 membuka kesempatan kepada Warga Negara Indonesia yang berintegritas dan berdedikasi tinggi serta memenuhi syarat yang ditentukan untuk mengisi jabatan sebagai Tenaga Ahli Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

I. PERSYARATAN UMUM

  1. Warga Negara Indonesia.
  2. Berkelakuan baik.
  3. Sehat jasmani dan rohani serta bebas dari narkotika.
  4. Berpendidikan S2 dengan Indeks Prestasi Kumulatif paling rendah 3.00.
  5. Berusia paling tinggi 62 (enam puluh dua) tahun.
  6. TOEFL paling rendah 500 (lima ratus), khusus untuk keahlian di Badan Kerja Sama Antar Parlemen TOEFL paling rendah 550 (lima ratus lima puluh).
  7. Tidak merangkap jabatan pada instansi atau lembaga lain.

 

Loader Loading...
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

 

IMG_1343IMG_1344IMG_1345IMG_1346IMG_1347


Kerja sama antara FKM Unand dengan Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes RI dalam program pendampingan bertujuan untuk peningkatan kualitas perencanaan program kesehatan yang strategis untuk mencapai pembangunan kesehatan. Kerja sama tersebut dimulai sejak tahun 2019 hingga tahun 2024 sebanyak 20 kabupaten sebagai lokus. Berikut adalah kabupaten yang menjadi lokus pendampingan:

Screenshot 2024-10-31 135700

Roren Workshop 2

Luaran utama dari program tersebut adalah dokumen Renja dinas kesehatan yang sesuai dengan sistematika yang diatur dalam Permendagri 86 Tahun 2017, serta memuat rincian program dan kegiatan serta indikator Dinkes yang akan dilaksanakan dalam satu tahun. Salah satu peran FKM Unand sebagai akademisi adalah untuk meningkatkan kapasitas tim perencana daerah agar perencanaan program dan kegiatan kesehatan dapat menyelesaikan permasalahan di daerah dan strategis untuk mencapai pembangunan kesehatan. Selain transfer of knowledge, kerja sama ini juga melibatkan FKM Unand dalam membangun koordinasi dan advokasi lintas sektor.

Roren Workshop


Setelah bertahun-tahun mengabdi di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unand, Ibu Emizar seorang ASN yang penuh dedikasi, kini memasuki masa purna bakti. Perjalanan kariernya yang cemerlang tidak hanya diwarnai oleh prestasi, tetapi juga oleh pengaruh positif yang ia berikan kepada lingkungan kerjanya. Jum’at 31 Oktober 2024 adalah hari terakhir Ibu Emizar, SE menjalankan tanggung jawab dan kewajibannya sebagai Kasi Administrasi Umum, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Andalas. Senyum haru dan bahagia terukir di wajah wanita yang berusia 58 tahun tersebut dikala berpamitan dengan rekan-rekan kerja di FKM Unand. Selama 7 tahun mengabdi di FKM Unand, wanita yang disapa Emi ini selalu meninggalkan kesan baik bagi FKM. Sikap nya yang ramah dan hangat, selalu menjadi pengingat sosok Emizar selama bertugas di Fakultas ini.

Awal Mula Karir

Ibu Emi memulai karirnya di Unand sebagai staf di Pasca Sarjana Universitas Andalas (1990-2004). Karir nya pun berlanjut di Fakultas Pertanian Unand (2004-2017). Dalam posisi ini, Ibu Emi diberi amanah untuk menjadi Kaur Akademik dan Kemahasiswaan selama 5 tahun. Pada 2017, Ibu Emizar pindah ke Fakultas Kesehatan Masyarakat. Selama masa jabatannya, Ibu Emi berperan penting dalam berbagai proyek dan inisiatif di fakultas.

Momen-Momen Berharga

Banyak momen berharga yang diukir Ibu Emi selama bertugas. Ia seringkali menyapa siapapun yang ia jumpai dengan ramah dan intonasi yang hangat. Kini, Ibu Emi memasuki masa purna bakti. Meskipun pensiun dari jabatannya, semangat nya tetap membara. Untuk mengisi waktu pensiun, ia ingin lebih banyak meluangkan waktu untuk keluarga dan hobi. Dengan penuh harapan, Ibu Emi menganggap masa purna bakti ini sebagai kesempatan untuk menjelajahi hal-hal baru.Ucapan selamat FKM (25)

Warisan yang Abadi

Ibu Emi telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand. Pengabdiannya yang tulus dan pengaruh positifnya akan terus dikenang oleh rekan-rekan, dosen, dan mahasiswa. Selamat purna bakti, Ibu Emi! Semoga setiap langkah ke depan dipenuhi kebahagiaan dan kebermaknaan. (Humas/FKM Unand)


Pengabdian Bu Ane 1

Gambar 1 Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Andalas (Unand) melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melakukan kegiatan pemberdayaan kader dengan tema “Sosialisasi Upaya Pencegahan Kusta  kepada Kader Kesehatan”di Aula UPT Puskesmas Kinali, Nagari Kinali, Kabupaten Pasaman Barat (29/10/2024).

Kegiatan sosialisasi ini diadakan oleh kelompok 7 Peminatan Epidemiologi dan Biostatistik  MBKM FKM Unand dengan dosen pembimbing Ane Dayu Perwati, SKM,  MPH. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan dan kesadaran Masyarakat sekitar terhadap penyakit kusta yang hampir terabaikan. Hal ini serupa dengan temuan mahasiswa di lapangan yaitu rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat sekitar terkait penyakit kusta, serta minimnya informasi yang didapat masyarakat mengenai penyakit ini. Mahasiswa menemukan bahwa informasi mengenai kusta kurang tersosialisasikan di masyarakat, sehingga menimbulkan risiko penularan yang tidak disadari.

Melalui pemberdayaan kader posyandu ini diharapkan kader dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan sebagai garda terdepan yang berperan penting dalam mengedukasi masyarakat.

Kegiatan ini dihadiri oleh 40 perwakilan kader per posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kinali , Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Kepala UPT Puskesmas Kinali yang di wakili oleh Kepala Tata Usaha Puskesmas Kinali, Dosen FKM Unand dan beberapa staff Puskesmas Kinali.

Kegiatan ini berupa sosialisasi mengenai pencegahan penyakit kusta serta menghilangkan stigma penyakit kusta di masyarakat yang diikuti oleh kader posyandu. Sosialisasi ini melibatkan beberapa mahasiswa yakni Naulia Fitratul Afwan, Salsabela Yeni Osandi, Senisa Afrilla Jasra, dan Zahira Juan Nabilla dengan dosen pembimbing Ane Dayu Perwati, SKM., MPH.

Rangkaian kegiatan ini dimulai dengan pembukaan oleh Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat yaitu Hajral Huda, SKM, diikuti oleh Kepala UPT Puskesmas Kinali yang digantikan oleh Ahmad Rizki, A.Md. Kep., selaku Kepala Tata Usaha Puskesmas Kinali, serta sambutan oleh Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand) yaitu Prof. Dr. Masrizal, Dt. Mangguang, SKM., M. Biomed.

Selanjutnya, pelaksanaan pre-test untuk mengukur tingkat pengetahuan kader mengenai penyakit kusta. Serta dilanjutkan dengan penyampaian materi “Pencegahan Kusta” oleh Desi Asusanti, SKM selaku pemegang program kusta di Dinas Kesehatan Pasaman Barat. Materi ini membahas tentang dasar-dasar penyakit kusta seperti, ciri- ciri, penyebab dan penularan serta pencegahan penyakit kusta.

Dalam materi tersebut, pemateri Desi Asusanti, SKM, menekankan bahwa pencegahan kusta bukan hanya menjadi tanggung jawab petugas kesehatan, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Salah satu cara yang disarankan adalah menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan pribadi, serta memperhatikan tanda-tanda awal kusta pada anggota keluarga atau tetangga. Pemahaman ini penting agar deteksi dini dapat dilakukan, sehingga pengobatan dapat dimulai sebelum penyakit menyebar lebih jauh.

Selain itu, juga disampaikan materi mengenai “Stigma Tehadap Kusta” yang disampaikan oleh Ane Dayu Perwati, SKM, MPH.

Kegiatan sosialiasi diakhiri dengan pengisian post-test untuk mengetahui pemahaman kader terhadap materi yang telah disampaikan oleh pemateri.

Pengabdian Bu Ane 4

Gambar 3 Pengisian Post-test oleh Kader

Selama kegiatan sosialisasi berlangsung masyarakat sangat berperan aktif dalam mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Kader sangat antusias dalam sesi diskusi dengan pemateri mulai dari bertanya hingga menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh pemateri.

 

“Diharapkan kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan manfaat berupa peningkatan pengetahuan kader terhadap penyakit kusta dan sesegera mungkin rantai penyakit kusta di Pasaman Barat dapat putus secara maksimal. Besar apresiasi dan harapan saya untuk kedepannya dilakukan kegiatan selanjutnya dari mahasiswa lainnya dalam turut membantu pencegahan penularan penyakit kusta di Kecamatan Kinali, Pasaman Barat” Ujar Kepala Dinas Pasaman Barat



Penyakit kusta atau yang dikenal sebagai penyakit Hansen adalah sebuah infeksi bakteri yang memengaruhi sistem saraf, kulit, hidung, dan mata. Dengan adanya perawatan dini pada penderita kusta, maka bisa mencegah terjadinya kerusakan permanen. Penyakit kusta atau lepra disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Bakteri ini dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui percikan cairan dari saluran pernapasan (droplet), yaitu ludah atau dahak, yang keluar saat batuk atau bersin.

Kabupaten Pasaman Barat merupakan salah satu daerah endemik kusta di Provinsi Sumatra Barat. Kabupaten Pasaman Barat yang terdiri dari 12 kecamatan dengan jumlah penduduk 496.835 jiwa terhitung tahun 2024 dan memiliki 20 puskesmas. . Pada tanggal 4 maret – 24 april 2024 tercatat kejadian kusta sebanyak 4 kasus di masing masing daerah yang terdiri dari wilayah kerja puskesmas kinali, parit, silaping, air bangis.

Penyakit kusta merupakan penyakit kulit menular yang sedikit ditemukan di tengah masyarakat. Penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan pada penderitanya sehingga kebanyakan masyarakat memilih untuk menjauh dari penderita kusta dikarenakan pemikiran buruk terhadap penyakit tersebut yang sering dikenal dengan sebutan “stigma”. Stigma kusta membuat penderita kusta menjadi terpinggirkan dan tidak diterima di lingkungan sekitarnya. Kehidupan sosial mereka terhambat, bahkan tidak sedikit yang mendapat penolakan dari keluarganya dan ditinggalkan pasangan. Mereka menganggap penyakit kusta sebagai aib. Penyakit menular menyeramkan yang tidak bisa disembuhkan. Karena adanya anggapan masyarakat tentang kusta, menjadikan penderita kusta enggan memeriksakan diri, enggan berobat, enggan merawat diri. Tidak sedikit yang menjadi stres, depresi karena anggapan masyarakat tentang penyakit mereka. Peristiwa ini menunjukkan bahwa anggapan masyarakatlah yang lebih membahayakan manusia itu sendiri dibanding penyakit yang sesungguhnya.

Dalam upaya mengurangi stigma penyakit kusta di tengah masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand) melalui program MBKM melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan sosialisasi kepada kader. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari satu dosen dan empat mahasiswa, dipimpin oleh Prof. Dr. Masrizal, SKM. M.Biomed beserta Anggota tim mahasiswa meliputi Hanum Salsabilla, Elvina Apsari, Nahdah Arifatil Ulfah dan Naila Fitri dari program studi S1 Kesehatan Masyarakat.

Acara ini dilaksanakan pada hari Selasa, 29 Oktober 2024, Mahasiswa MBKM Universitas Andalas jurusan Kesehatan Masyarakat bersama Puskesmas Kinali mengadakan acara sosialisasi yang bertujuan untuk mengatasi stigma yang melekat pada penyakit kusta di kalangan masyarakat melalui kader kesehatan. Acara ini dihadiri oleh sekitar 40 kader kesehatan dari berbagai posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kinali dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan, pegawai puskesmas, beserta Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas.

Acara dibuka dengan sambutan dari  Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat, Bapak Hajran Huda S.K.M., beliau menekankan pentingnya peran kader kesehatan dalam mendukung upaya pengurangan stigma terhadap penyakit kusta. Dilanjutkan dengan sambutan dari Dosen FKM Unand Bapak Prof. Dr. Masrizal, SKM. M.Biomed yang menyampaikan tujuan dari kegiatan sosialisasi ini agar terjadi peningkatan pengetahuan oleh kader posyandu. Setelah sambutan, seluruh kader posyandu diberikan pre-test untuk mengukur pemahaman awal mereka tentang penyakit kusta. Tes ini penting untuk membandingkan tingkat pengetahuan kader sebelum dan sesudah diberikan edukasi, sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan kegiatan.

Selama sosialisasi, para peserta diberi pemahaman mendalam tentang penyakit kusta, termasuk penyebab, gejala, dan metode pengobatan yang tersedia. Narasumber, Ibu Desi Asusanti, S.K.M.,  seorang ahli Kesehatan Masyarakat sekaligus pemegang program kusta di Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat menjelaskan bahwa kusta adalah penyakit yang dapat disembuhkan jika ditangani dengan benar dan dini, “Masyarakat perlu memahami bahwa penderita kusta tidak perlu diisolasi karena apabila penderita kusta telah mendapatkan pengobatan penderita tersebut tidak dapat lagi menularkannya kepada orang lain.” tuturnya.

Kegiatan ini juga menghadirkan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Ibu Ane Dayu Perwati, S.K.M., M.P.H. yang menjelaskan mengenai stigma apa saja yang selama ini berkembang di masyarakat mengenai penyakit kusta. Pemateri melibatkan diskusi interaktif, dimana para kader berbagi pengalaman dan pandangan mereka mengenai penyakit kusta yang mereka ketahui. Banyak kader mengungkapkan bahwa banyak hal yang baru mereka ketahui melalui kegiatan sosialisasi tersebut, sehingga membuka wawasan kader mengenai penyakit kusta.

Pengabdian Pak Mas 2

Gambar 2. Sesi Penyampaian Sosialisasi

Sebagai solusi, pemateri menyarankan agar kader menggunakan pendekatan yang lebih ramah dalam menyampaikan informasi, serta melibatkan tokoh masyarakat untuk membantu mengedukasi warga, “Kita perlu bersama-sama membangun kesadaran bahwa penderita kusta adalah bagian dari masyarakat yang berhak mendapatkan dukungan dan pengobatan.” tambahnya.

Sebagai penutup kegiatan, kader diberikan post-test untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman mereka meningkat setelah edukasi. Kegiatan sosialisasi diakhiri dengan foto bersama dan  pemberian kenang-kenangan oleh Mahasiswa MBKM Universitas Andalas kepada kader posyandu. Diharapkan melalui upaya ini, stigma terhadap penyakit kusta dapat berkurang dan masyarakat lebih terbuka serta mendukung penderita kusta untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.

Pengabdian Pak Mas 3

Gambar 3. Sesi Pembagian Post Test