PEMBEKALAN KEPANITERAAN GIZI MASYARAKAT PRODI S1 GIZI FKM UNAND DENGAN NARASUMBER KEPALA DINAS PASAMAN DAN PASAMAN BARAT
di FKM JATI, 24 OKTOBER 2019
Akhir bulan Oktober 2019, Program Studi Gizi FKM Unand melakukan pembekalan terhadap mahasiswa prodi S1 Gizi FKM Unand dengan menghadirkan kepala dinas dari lokasi Kepaniteraan yang merupakan perwakilan dari dua kabupaten lokus stunting di Sumatera barat yakni Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, hadir pula Wakil dekan bidang akademik, dan dosen Prodi Gizi FKM Unand. Pada kesempatan ini, acara dibuka oleh Koordinator Kepaniteraan Gizi masyarakat Dr. Denas Symond, MCN. Dari Kabupaten Pasaman diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan dr Arnida beserta staf seksi gizi kesga Pak Dodi dan dari Kabupaten Pasaman diwakili kepala Dinas Kesehatan bapak Haryunidra, SKM.
Dalam penyampaiannya, Kadis Kesehatan Kabupaten Pasaman memaparkan data-data demografi Pasaman dan juga permasalahan yang sedang dilakukan upaya penanggulangan terutama masalah stunting baik program spesifik maupun sensitif.
Harapan dari kadis, aktivitas mahasiswa dilapang nanti dapat membantu proram-program yang telah berjalan di lokasi kepaniteraan antara lain pengembangan PMT lokal dengan potensi yang ada dan juga cakupan TTD dan vitamin A juga pendataan by name by adress danagar lebih baik lagi. Pak Dodi juga menambahkan harapan nanti agar mahasiswa dapat membantu validasi data balita stunting dan konsultasi terhadap orang tua balita stunting tersebut.
Sesi kedua pembekalan kepaniteraan disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten pasaman Barat bapak Haryunidra, SKM. Dalam penyampaiannya, Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat menuturkan, Angka prevalensi stunting di pasaman barat sudah turun sebenarnya dengan dilakukannya program-program sensitif dan spesifik akan tetapi angka penurunannya masih tinggi diatas prevalensi nasional. Komitmen Pasaman barat dalam penanganan penurunan angka stunting sangat tinggi terbukti dengan perhatian almarhum Bupati Bapak Sahiran yang sangat besar terhadap masalah ini dengan segera membuat perda penanganan stunting di Pasaman Barat.
Harapan kadis terhadap mahasiswa, mahasiswa nanti dapat menjelaskan bagaimana hubungan kebersihan lingkungan dengan adanya jamban yang bersih yang sesuai persyaratan pengaruhnya terhadap kesehatan dan gizi masyarakat.
Masing-masing sesi diakhiri dengan tanya jawab oleh mahasiswa terkait hal teknis apa saja yang akan dilakukan dan program-program apa saja yang butuh dukungan dari mahasiswa.
(firdaus)